Selasa, 26 Mei 2015

Rizka Sitanggang, Berkarya Untuk Negara Tercinta

Keberhasilan seseorang dalam menjalani hidup harus dibarengi dengan sebuah prinsip dan kesungguhan menjalankannya sebagai pedoman dalam menjalani hidup. Hal inilah yang dibuktikan oleh Rizka Gusti Anggraini Sitanggang, gadis muda kelahiran Medan, 5 Januari 1997, berangkat dari sebuah prinsip “Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lain nya.” Prinsip inilah yang ia tanamkan dalam dirinya semenjak duduk di bangku SMP.          
Rizka Gusti Anggraini Sitanggang yang akrab disapa Rizka ini tercatat sebagai mahasiswa aktif di Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU) stambuk 2014. Gadis muda yang memiliki hobi menulis ini telah menyimpan segudang prestasi yang membawanya mengenal dunia lebih luas lagi.
“Salah satu yang menjadi motivasi saya untuk bisa melangkah lebih maju adalah ibu saya, selama semangat masih ada saya akan memberikan yang terbaik untuk orang tua. Kemudian saya fokus terhadap tujuan yang akan dicapai berdasarkan prinsip hidup saya tadi, manusia yang bisa bermanfaat bagi orang lain oleh karena itu saya selalu berpikir apa yang sudah saya lakukan dan apa yang akan saya lakukan kedepannya yang lebih bermanfaat”. Ujar anak tunggal ini.
Kebiasaannya menulis sejak SMA dan sering mengikuti berbagai perlombaan menulis karya ilmiah alhasil dari perlombaan tersebut tak jarang karya nya terpilih sebagai pemenang. Hal inilah yang membuat Rizka semakin terpacu dan menekuni kemampuannya dalam menulis, karena menurutnya menlis adalah hobi yang berkelas. “Sejak SMA saya hobi menulis dan sering mengikut lomba menulis karya ilmiah, dan karya ilmiah yang saya kirim sering keluar sebagai pemenang, karena menurut saya menulis itu adalah hobi yang murah namun berkelas,” ujar Rizka.

Hingga pada suatu saat karya tulisnya dengan judul ‘Penggunaan Teknologi di Kalangan Mahasiswa’ mampu menjadikannya sebagai pembicara di Microsoft Sparks Live di Jakarta-Bogor. Selama kegiatan itu Rizka memberikan materi di depan para delegasi dari berbagai Negara dan memimpin Focus Grup Discussion (FGD) yaitu diskusi mengenai topik tulisan yang dibuat nya. Ia menuturkan “Saya sangat senang dan bangga ketika memimpin dan mengisi materi pada kesempatan itu, terlebih lagi dengan usia saya yang waktu itu masih 17 tahun dan sekarang 18 tahun sudah punya teman akrab dari berbagai belahan dunia, bisa bertemu dengan orang-orang hebat dan di sana juga kita di akui sebagai orang-rang hebat juga,” tambah Rizka dengan semangat.
Melalui karya tulisnya, Rizka menjadi salah satu Keluarga Besar Indonesian Student Youth Forum (ISYF). Dengan pengalaman dan prestasi yang ia miliki, Rizka ingin menginspirasi banyak orang terlebih kepada anak-anak muda masa kini. Dengan menjadi salah satu sukarelawan (volunteer) di Kelompok Kerja Sosial Perkotaan (KKSP) di Padang Bulan, Medan. Melalui wadah ini, Rizka mengumpulkan anak-anak jalanan yang kurang mampu lalu memberikan mereka pendidikan dan motivasi agar terus berkarya dan berprestasi, kemudian ia bercita-cita untuk mendirikan sebuah sekolah gratis bagi anak-anak yang kurang mampu di masa depan.
“Harapan saya kepada generasi muda saat ini, cobalah berdiri, bicara dan bertindak, jangan takut bermimpi dan jangan malu bermimpi, sebab selama hayat dikandung badan, selam semangat bersemayam di hati selama itu pula mimpi mu takkan pergi meninggalkan mu. Lebarkan langkah dan luaskan pandangan kalian, kalau bukan kita siapa lagi”, tutup Rizka dengan optimis.

Biofile
– Nama                        : Rizka Gusti Anggraini Sitanggang
– Panggilan                 : Rizka
– TTL                          : Medan, 5 Januari 1997
– Alamat                     : Jl. Besar Namorame Gg. Sejarah No.107 Dusun IV, Desa Deli Tua
  Kecamatan Namorambe, 20356 Medan
– E-mail                       : rizka.tes@gmail.com
– URL/ twitter / facebook: rizkagustianggrainisitanggang.tumblr.com / @rizkagustiastg /
        Rizka Gusti Anggraini
– Status pendidikan    : Mahasiswa S-1 Jurusan Ilmu Komunikasi USU
– Hobi                         : Membaca, menulis dan traveling
– Suku                         : Batak Toba
– Kewarganegaraan    : Indonesia

Prestasi yang telah di raih:
-Runner Up Abacus Aritmatic Sempoa
Tahun 2007
– Winner Abacus Aritmatic Sempoa
Tahun 2007
-Winner Abacus Aritmatic Sempoa
Tahun 2008
-Winner Best of The Best Student Abacus Aritmatic Sempoa, tahun 2009, Di Singapore
– Runner Up Abacus Aritmatic Sempoa (Hardiknas) tahun 2009
-Penghargaan sebagai Siswa Berprestasi Terbaik dalam pencapaian Olimpiade Matematika Regional Sumatera Utara, tahun 2011
– Socialization about Environment Engineering, tahun 2012 Di Beijing, China
-Parlemen Remaja Nasional, tahun 2013
-Microsoft Youth Sparks Live, tahun 2014
– Banda Aceh Development Youth Forum tahun 2014

Sabtu, 21 Maret 2015

Nia Historio kun Rebecca (Esperantis de Germanio)

Ĵaŭdo, 5 Marto 2015.


Aŭroro Movado havas la alveno esperantis de Germanio. Ŝia nomo estas Rebeka. Esperantistoj de Medan estas tre entuziasma. Ni parolis kun Rebecca uzante Esperanton.

"Ĝi devus esti provita, devus esti. Se ne nun komencos, kaj tiam volas kiam?", diras Reza Pahlevi (Esperantistoj Medan). Vortoj kiuj nin faras pli pasio por daŭrigi al akrigi nian kapablon Esperanton. Kun granda pacienco, Rebecca ankaŭ helpis nin kompreni Esperanton bone. Se gramatiko estas malbone, sxi korektoj kaj klarigoj korektan gramatikon.

Aldone, ni invitas Rebecca spektis la filmon "Wonderful Indonesia", kun la objektivo de promocii la Indonezia kulturo kaj naturo estas tre konsiderinda. Kaj Rebecca estas tre entuziasmaj. "Indonezio estas tre bela lando. La riĉeco de la kultura kaj natura beleco posedis neniam elĉerpita por ĝui. La indonezia popolo estas tre amikaj. Mi estas tre feliĉa por esti donita la ŝanco por ĉirkaŭi Indonezio. La plej bona lando mi iam vizitis estas Indonezio. Vi devus esti fiera de esti la indonezia. Ĉu vi akompanos min al iri al Danau Toba se mi revenos al Medan ? ", diras Rebecca.

Aŭdinte Rebecca demando, ni tuj ridetis feliĉe. Denove, nia pasio gravuritajn. "Kompreneble! Ni akompanos vin iri al Danau Toba se vi revenos al Medan. La Esperanto Domo estas via domo ankaux, do vi povas veni ĉi tien iam ajn. Ni estos tre feliĉaj," respondis Rizka Gusti Anggraini (esperantistoj Medan).

"A feliĉo kiu ne povas esti taksitaj grando, ĉar ni ekkonis grandan popolon kiel Rebecca. Kaj estas tuta pro Esperanto. Nia pasio por antaŭenigi la Esperanto-Movado ne forvelki. Konservu la spirito, Aŭroro-Movado!", diras Muhammad Dahrul Azmy (Prezidanto Aŭroro-Movado)

Tio estas nia historio kun Rebecca. Kaj en la monatoj kiuj sekvis, Aŭroro-Movado ankaŭ estos la alesto de geamikoj esperantistoj el aliaj landoj.
Kiel kio la rakonto ?? Atendi la proksima poŝto yaa .. :)

Aurora-Movado bersama Rebecca (Esperantis asal Jerman)


Aurora Movado (Gerakan Esperanto Medan) kedatangan teman Esperantis asal Jerman. Namanya adalah Rebecca. Esperantis-esperantis Medan sangat antusias dengan kedatangan Rebecca. Kedatangan Rebecca ke Medan mulai dari tanggal 5 Maret 2015 sampai 11 Maret 2015.

Tanpa malu-malu, kami berbicara dengan Rebecca menggunakan bahasa Esperanto. "Harus dicoba, harus bisa. Kalau bukan sekarang dimulai, lalu mau kapan lagi?", ujar Reza Pahlevi (Esperantis Medan). Kata-kata itu membuat kami semakin semangat untuk terus mengasah kemampuan bahasa Esperanto kami. Dengan penuh sabar, Rebecca juga membantu kami untuk memahami bahasa Esperanto dengan baik. Jika ada grammar yang salah, ia koreksi dan memberikan penjelasan grammar yang benar.

Selain itu, kami mengajak Rebecca menonton film "Wonderful Indonesia", dengan tujuan ingin mempromosikan budaya dan alam Indonesia yang sangat luar biasa. Dan Rebecca sangat antusias. "Indonesia adalah negeri yang sangat indah. Kekayaan budaya dan keindahan alam yang dimiliki tidak pernah habis dan lelah untuk dinikmati. Orang-orang Indonesia sangat ramah. Saya sangat bahagia bisa diberi kesempatan untuk mengelilingi Indonesia. Negara terbaik yang pernah saya kunjungi adalah Indonesia. Kalian harus bangga menjadi orang Indonesia. Maukah kalian menemani saya untuk pergi ke Danau Toba jika saya datang kembali ke Medan?", kata Rebecca.

Mendengar pertanyaan Rebecca, seketika kami tersenyum bahagia. Lagi-lagi, semangat kami terpatri. "Tentu saja ! Kami akan menemani kamu untuk pergi ke Danau Toba jika kamu datang kembali ke Medan. Rumah Esperanto ini adalah rumah kamu juga, jadi kamu bisa datang kapan saja kesini. Kami akan sangat bahagia", jawab Rizka (Esperantis Medan).

"Suatu kebahagiaan yang tidak dapat dinilai besarnya, karena kami bisa mengenal orang hebat seperti Rebecca. Dan itu semua karena ESPERANTO. Semangat kami untuk memajukan gerakan Esperanto tidak akan pernah pudar. Tetap semangat, Aurora Movado!", ujar Muhammad Dahrul Azmy (Ketua Komunitas Aurora-Movado)

Itulah cerita kami bersama Rebecca. Dan di bulan-bulan berikutnya, Aurora Movado juga akan kedatangan teman Esperantis dari negara lain. Seperti apa ceritanya ?? Tunggu postingan selanjutnya yaa.. :)

Senin, 19 Januari 2015

Povas Esperanton , Povas Vari Sxpari Monon

Medano, Tribune Newspapers (Januaro 18, 2015)

Katedro Aŭrora Movado, Muhammad Dahrul Azmy (19) diras multajn profitojn se flua Esperanto. Ekzemple, ĉiu vizito al alia lando kiu estas esperantistoj (homoj, kiuj povas Esperanton) estas preferitaj kaj respektita.
Dahrul diris ankaŭ estos simpligita kaj povas get estimataj impostoj por hotelo tranoktejoj kaj aliaj. "Alia avantaĝo se ni volas iri eksterlanden kaj mallaborema elspezi sian monon (monon) por hotelo kostoj pli esperantistoj en la regiono ĉiam taŭgu malkara libera gastigado. Kalkulita aktivoj transmaraj vojaĝoj, "diris Dahrul, en Medan, antaŭ iom da tempo.
Kvankam ne konanta esperantistoj aliaj landoj, sed ili supozas ĉiun kiu uzas Esperanton estos konsiderita kiel siajn fratojn. "Kvankam ni ambaŭ ne scias, sed ĉiu esperantisto mondo kiuj renkontas ya kiel frato. Do povas akiri malmultekostan libera lumo, "li diris.



Membroj Auxrora Movado, Reza Pahlevi, diris Esperanto estas lingvo de artefarita arta lingvo. "Nu, la kreintoj de ĉi tiu lingvo estas pola nomata Dr. Ludoviko Lazaro Zamenhof, Kuracistoj de Varsovio, Pollando, en 1887. En lia juneco en Varsovio, Pollando, Zamenhof vivis en multetnaj medio kiu uzas multajn lingvojn, "diris Reza Pahlavi.
Kiel rezulto, Reza, oftaj kolizioj inter etnaj pro la manko de efika komunikado. Laste, Zamenhof decidis krei lingvon facile lernebla. "La celo ntuk halti la batalado kiu okazis pro lingvaj problemoj kaj fari neŭtralan lingvon, lingvon kiu ne estas posedata de la ŝtato aŭ aparta etno sed al ĉiuj homoj, por esti la internacia lingvo de la estonteco", li denove diris.
Laŭ li, Esperanto estas pli facile lernebla ol la angla. La gramatiko estas tre facila. Se anglan uzante 5 verbotempoj, nur 3 solaj. "Estas du milionoj Esperantistoj tutmonde kaj kreskas. la lingvo estas konsiderita ĵargono mondo kaj ĝi atendas esti unuiganta lingvo de la mondo, "li diris.
Dahrul diris iun tempon ili ricevis donacon el Japanio. Ili estis donitaj donacon por konstrui domon Esperanto en Medan. "La donaco ni povas de tempo kongreso en Japanio lastjare. Tiutempe, Reza Pahlavi reprezenti nin al la Kongreso en Japanio en prezentante kiel la evoluo de Esperanto en Indonezio, inkluzive en la kampo. Kaj ili estas la esperantistoj en Japanio donas donacojn al la hejmo Esperanto en Medan, "li diris.


Sonis Sekcio
Dum kunigi Aŭroro Komunumo Movado, Movado Aŭroro Komunumo Prezidanto Muhammad Dahrul Azmy supozi kontrolon de fremda lingvo estas pli malvarmeta ol io alia. "Havante grandan motoron, fumo, havas belegan knabinon, por aliaj estis interesaj, sed por mi Esperanto estas pli malvarmeta ol tio," li diris.
Dahrul diri, Esperanto sonas tre sexy. Do ankaŭ per la kantado-nyanyiannya.Ia imposto, diru Esperanto ŝajnis eŭropanoj. "Por mi Esperanto estas sexy. En kontrasto kun aliaj lingvoj. Do ankaŭ per la kantado de Esperanto. Feel ni vivas en la 16a jarcento Eŭropo, "li diris.


Biografio
Nomo: Auxrora Movado
Establita: Decembro 15, 2012
Prezidanto: Muhammad Dahrul Azmy
Membroj: 40 personoj
Vidado Misio: atentokaptan juneco kiel agentoj de ŝanĝo en la monda paco per Esperanto
Aktiveco: Diskuto de Esperanto kaj socia planado projekto por orfoj

Ekzemplojn de Esperanto



Dankon  : Terima Kasih
Mia nomo estas Dahrul : Nama saya adalah Dahrul
Mi loxgas en Medano : Saya berasal dari Medan
Mi havas nau-dek jarojn : Umur saya 19 tahun

Mia sxatokupo estas vojago : Hobi saya adalah traveling

BISA ESPERANTO, BUAT HEMAT UANG



Medan, Koran Tribun (Minggu, 18 Januari 2015)
Ketua Komunitas Aurora Movado, Muhammad Dahrul Azmy (19) mengatakan banyak manfaat yang diperoleh jika mahir berbahasa Esperanto. Misalnya tiap berkunjung ke negara lain yang ada Esperantisnya (orang yang bisa Bahasa Esperanto) lebih diutamakan dan dihormati.
Dahrul menuturkan, juga akan dipermudah dan bahkan bisa mendapatkan potongan harga untuk penginapan hotel dan lain-lain. “Keuntungan lain kalau kita mau keluar negeri dan malas mengeluarkan kocek (uang) untuk biaya hotel yang lebih, Esperantis di daerah tersebut nantinya selalu menawarkan kita penginapan murah atau bahkan gratis. Hitung-hitung asset travel di luar negeri,” ujar Dahrul, di Medan, beberapa wakt lalu.
Meskipun tidak kenal dengan Esperantis negara lain, namun mereka menganggap setiap yang menggunakan bahasa Esperanto akan dianggap seperti saudara mereka. “Walaupun kita sama-sama tidak kenal, tapi semua Esperantis dunia kalau bertemu ya seperti saudara. Makanya bisa dapat murah atau bahkan lebih seringan gratis,” katanya.
Anggota Komunitas Aurora Movado lain, Reza Pahlevi menuturkan bahasa Esperanto adalah bahasa artificial atau bahasa buatan. “Nah, pencipta bahasa ini adalah seorang Polandia bernama Dr. Ludwig Lazarus Zamenhof, Dokter asal Warsawa, Polandia, pada 1887. Pada masa mudanya di Warsawa, Polandia, Zamenhof tinggal di lingkungan yang multietnis yang menggunakan banyak bahasa,” ujar Reza Pahlevi.
Akibatnya, lanjut Reza, sering terjadi pertikaian antara etnis karena komunikasi yang kurang efektif. Akhirnya, Zamenhof memutuskan untuk menciptakan sebuah bahasa yang mudah dipelajari. “Tujuannya ntuk menghentikan pertikaian yang terjadi karena masalah bahasa dan membuat satu bahasa netral, bahasa yang tidak dimiliki oleh negara atau etnis tertentu tetapi milik semua orang, untuk menjadi bahasa internasional pada nantinya,” ungkapnya lagi.
Menurutnya, Esperanto lebih mudah dipelajari daripada bahasa Inggris. Tata bahasanya pun sangat mudah. Kalau bahasa Inggris menggunakan 5 tenses, ini hanya 3 saja. “Ada dua juta penutur bahasa Esperanto di seluruh dunia dan berkembang. Bahkan bahasa ini dianggap bahasa gaul dunia dan diharapkan menjadi bahasa pemersatu dunia,” ujarnya.
Dahrul mengatakan, beberapa waktu lalu mereka mendapat donasi dari Jepang. Mereka diberi sumbangan untuk membangun rumah Esperanto di Medan. “Donasi kita dapat dari kongres waktu di Jepang tahun lalu. Waktu itu, Reza Pahlevi mewakili kita untuk Kongres di Jepang dalam mempresentasikan bagaimana perkembangan Esperanto di Indonesia termasuk di Medan. Dan mereka pihak Esperantis di Jepang memberikan bantuan donasi untuk rumah Esperanto di Medan,” katanya.

Terdengar Seksi


Selama bergabung dengan Komunitas Aurora Movado, Ketua Komunitas Aurora Movado, Muhammad Dahrul Azmy menganggap menguasai bahasa asing lebih keren dibandingkan dengan hal lain. “Mempunyai motor gede, merokok, mempunyai cewek cantik, bagi orang lain itu menarik, namun bagi saya bahasa Esperanto lebih keren dibandingkan dengan hal tersebut,” katanya.

Dahrul mengatakan, Esperanto terdengar sangat seksi. Begitu juga dengan nyanyian-nyanyiannya.Ia menilai, mengucapkan bahasa Esperanto serasa orang Eropa. “Bagiku bahasa Esperanto itu seksi. Berbeda dengan bahasa yang lain. Begitu juga dengan nyanyian bahasa Esperanto. Berasa kita tinggal di Eropa abad ke-16,” ujarnya.


Biografi Komunitas 
Nama : Komunitas Aurora Movado
Berdiri : 15 Desember 2012
Ketua : Muhammad Dahrul Azmy
Anggota : 40 orang
Visi misi : Mengikutsertakan pemuda sebagai agent of change dalam perdamaian dunia melalui Esperanto
Kegiatan : Diskusi Esperanto dan perencanaan social project untuk anak-anak yatim

Beberapa Contoh Bahasa Esperanto
Dankon  : Terima Kasih
Mia nomo estas Dahrul : Nama saya adalah Dahrul
Mi loxgas en Medano : Saya berasal dari Medan
Mi havas nau-dek jarojn : Umur saya 19 tahun

Mia sxatokupo estas vojago : Hobi saya adalah traveling